The Fed Naikkan Suku Bunga, Rupiah Diprediksi Melemah

0
77 views

Siantar, kupasnusantara.com – Kurs rupiah diprediksi melemah terhadap dolar AS hari ini, setelah Federal Reserve AS memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points tadi malam.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (22/9) pukul 09.07 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.035 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 38 poin atau 0,26% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore kemarin (21/9) di level Rp14.997 per dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah bakal mendapatkan tekanan dari dolar AS hari ini dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 75 bp dinihari tadi. “Ini menunjukkan sikap The Fed yang masih akan mempertahankan pengetatan moneter hingga inflasi AS turun signifikan,” kata Ariston dalam keterangan tertulis, Kamis pagi.

Dengan keputusan baru ini, pelaku pasar akan mereposisi portofolio investasinya untuk sementara waktu dan mungkin menarik diri dari aset berisiko. Akibatnya kurs rupiah bisa ikut melemah.

“Potensi pelemahan ke arah Rp15.050 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.980 per dolar AS,” ujar Ariston.

Untuk kali pertama dalam sejarah, The Fed meningkatkan suku bunga acuannya 0,75% dalam tiga rapat bulanan berturut-turut. Kenaikan tersebut membawa suku bunga the Fed dalam kisaran 3% – 3,25%, level tertinggi sejak krisis ekonomi global 2008. Keputusan untuk kembali mengetatkan kebijakan moneter secara agresif diambil the Fed untuk memerangi inflasi AS, yang sampai Agustus 2022 masih tinggi.

Ketua the Fed Jerome Powell menyadari, tingkat suku bunga acuan yang tinggi akan berdampak negatif terhadap perekonomian AS, mengingat tingkat suku bunga berbagai jenis kredit akan terkerek. Proyeksi ekonomi terbaru The Fed, kembali memangkas prediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS sepanjang 2022, dari proyeksi 1,7% pada Juni kemarin, menjadi hanya 0,2%.

Selain itu tingkat suku bunga acuan yang lebih tinggi juga membuat the Fed mengubah proyeksi tingkat pengangguran AS, dari semula 3,9% pada 2023, meningkat menjadi 4,4% pada tahun depan.